JBN Lebak – Sejumlah pemudik yang melintasi Jalan Ir. H. Juanda dan Jalan Siliwangi, dua ruas protokol utama di Rangkasbitung, dibuat geleng kepala. Bukannya mulus dan nyaman, jalan justru ditambal dengan paving blok—bukan aspal—yang dianggap tak layak untuk dilalui kendaraan berat.

“Saya kira ini jalan alternatif kampung, ternyata jalan utama kota? Tambalnya pakai paving blok? Bahaya banget kalau malam atau hujan,” ujar Ridwan, pemudik asal Serang yang melintasi jalur tersebut.

Penggunaan paving blok sebagai tambalan jalan memicu kekhawatiran. Selain tidak rata dan rawan bergeser, potensi bahaya bagi pemotor sangat tinggi, terutama saat kondisi licin atau minim pencahayaan.

Tak hanya di lapangan, reaksi tajam juga muncul di media sosial. Warganet mempertanyakan anggaran pemeliharaan jalan dan menuding Pemkab Lebak lepas tanggung jawab.

“Apa karena bukan jalan ke rumah pejabat jadi dibiarin gini?” tulis akun @lempengbaja di Twitter.
“Jalan protokol tapi tambalan kayak gini. Mau ketawa tapi ngeri,” komentar akun @kangtrip.

Hingga kini belum ada penjelasan resmi dari Dinas PUPR Lebak soal alasan penggunaan paving blok di jalan protokol tersebut. Warga dan pemudik berharap perbaikan permanen segera dilakukan demi keselamatan dan kenyamanan bersama. (Adriy)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here