JBNCibungbulang – Terkait berita kegiatan budidaya tanam tumbuhan hortikultura dengan menggunakan air leancheat (lindi) sampah oleh kelompok tani (Poktan) Wahyu Tanah Sunda di Desa Galuga mendapat respon dari Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor.
Dengan mengajak langsung tim media dari TabloidMantap Group, Kepala Bidang (Kabid) Keamanan Pangan, Ir Sri Ariantoko dengan didampingi Plt UPT Lab DKP beserta tim langsung mendatangi lokasi berikut dengan Ketua Poktan Wahyu Tanah Sunda, mengambil sample. Perhatian serius dari DKP Kab Bogor turut ditunjukkan dengan menyertakan mobil tes lab untuk bisa mendukung kegiatan yang dimaksudkan untuk memastikan beberapa varietas tanaman hortikultura yang dihasilkan oleh Poktan Wahyu Tanah Sunda bebas dari zat ataupun kandungan berbahaya.
Dalam kegiatan itu, tim DKP langsung mengambil empat sampling varietas hortikultura yang diantaranya, Cabai, Jagung, Kemangi, dan Kangkung siap panen dari kelompoka tani yang bercocok tanam di sekitaran bantaran Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Galuga. Kabid Keamanan Pangan, Ir Sri Ariantoko dalam pernyataan resminya pun menjelaskan kegiatan peninjauan dimaksudkan untuk dapat menindaklanjuti akan adanya informasi yang disampaikan oleh rekan media TabloidMantap yang telah dituangkan dalam pemberitaan.
“Iya hari ini kami DKP alhamdulillah bisa melihat dan menyaksikan langsung proses budidaya tanam oleh poktan disini. Yang mana memang betul dan diakui untuk proses penyiraman dilakukan dengan menggunakan air lindi sampah, dan sesuai yang dituangkan dalam pemberitaan oleh media TabloidMantap,” ujarnya. Lebih lanjut Kabid Kemananan Pangan menjelaskan, terkait untuk mendapat kepastian ada tidaknya kandungan (zat) berbahaya terhadap setiap hasil panen yang dihasilkan, pihaknya akan menjalankan dua (2) tes laboratorium.
“Ini sudah kita petik langsung empat (4) sampel jenis varietas yang akan langsung kami lakukan tes pestisida dan tes timbal. Jadi awalnya akan kami jalankan tes pestisida (kimi) dahulu, karena untuk cek kadar timbal cukup membutuhkan anggaran yang besar. Dan insyallah akan kita lakukan pengajuannya secepatnya agar bisa dapat diketahui kandungan timbal ada atau tidak pada hasil panen,” tegasnya.
“Untuk hasil cek lab terkait kandungan pestisida, insyallah senin sudah bisa kita ketahui bersama,” pungkasnya. Dilokasi yang sama, Slamet selaku Ketua Poktan Tanah Sunda kembali meyakini setiap hasil hortikultura yang dipanen terbebas dari kandungan pestisida maupun zat berbahaya lainnya. Klaim tersebut disebut karena proses bertani dengan menggunakan air lindi sampah telah dijalankan kurang lebih sudah sepuluh tahun.
“Sudah sepuluh tahun kami disini bertani ya disiramnya gunakan air lindi sampah. Dan selama itu pun alhamdulillah belum pernah ada permasalahan dan keluhan. Terlebih, sebelum dijual pun kami yang konsusmsi alias makan duluan koq,” kata dia.
Slamet tetap menyambut positif atas kegiatan peninjauan yang dilakukan oleh DKP Kabupaten Bogor. Dia pun berharap, bawang merah yang diklaim memiliki kualitas setara dengan bawang merah brebes bisa dipastikan kelayakan nya agar bisa menjadi kebanggaan hasil tanam Kabupaten Bogor.
“Itu bawang merah kami cukup besar-besar hasil panennya, dan itu iya saya pastikan pengaruh dari air lindi sampah itu yang buat hasil panen selain besar-besar, namun juga bisa mempercepat hasil panen dari yang pada umumnya dijalankan dengan penyiraman air bersih normal,” sebutnya. “Iya kalau nanti hasil cek lab nya baik-baik aja, semoga pemkab bisa memperhatikan Poktan di Desa Galuga, dan bukan justeru disuruh mandiri terus-terusan seperti ini. Pastinya kami juga butuh didukung soal benih, pupuk, dan yang lainnya,” tutupnya.
Tepat di hari Sabtu 30 November 2024, selang sehari peninjauan, pihak dari Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor menginformasikan kepada media ini prihal hasil uji lab pestisida dari empat varietas sampel.
“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.. Izin pimpinan melaporkan permohonan uji hasil pangan segar asal tumbuhan dari pimred Media MANTAP. Hasil uji residu pestisida untuk 4 sampel dari kelompok tani Wahyu Tanah Sunda di Desa Galuga Kecamatan Cibungbulang yang budidaya nya menggunakan air Lindi/leachet saluran IPAL Galuga yaitu NEGATIF, artinya tidak terdeteksi cemaran residu pestisida jenis organofosfat,” pernyataan resmi dari DKP Kab Bogor melalui pesan WhatsApp yang diterima media ini. Dari hasil tersebut, media ini langsung meneruskan kepada pihak Dinas Hortikultura dan Perkebunan (DISTANHORBUN), Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor, Sekertaris Daerah (Sekda), hingga kepada Ketua Poktan Tanah Sunda.
Tepat dihari Selasa, 3 Desember 2024, perwakilan media ini diterima oleh Kepala Bidang Pengelolaan Sampah (PS) Ismambar Fadly, untuk bisa mendapat keterangan prihal permohonan informasi yang diajukan media ini mengenai hasil tes lab dari air leancheat TPAS Galuga.
“Tes air leancheat pernah dilakukan di Tahun 2020 kang, dan itu sebelum saya menjabat. Tapi untuk lebih memastikan, akan saya coba berkoordinasi dengan bagian penanganan limbah untuk bisa mendapat informasi pastinya,” terangnya diruang kerjanya.
Fadly pun mengapresiasi kegiatan peduli lingkungan yang dilakukan oleh rekan-rekan media TabloidMantap. Dan terkait adanya kegiatan budidaya tanam oleh Poktan di sekitaran wilayah TPAS Galuga, Fadly juga memastikan akan ikut mendukung dengan memastikan keberlangsungan pengolahan air leancheat sampah.
“Insyallah pipa untuk aliran air lindi kan sedang dalam pekerjaan. Dan itu pun dimaksudkan agar setiap aliaran air leancheat di TPAS Galuga dapat mengalir sesuai dengan tujuannya, yaitu ke Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) agar bisa dinetralisir,” tandasnya.
Kegiatan yang dilakukan pun mendapat tanggapan positif dari Ajat Rochmat Jatnika sebagai Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor yang juga telah menjadwalkan pertemuan dengan tim media ini. (RDI)