Jakarta|JBN – Profesor Dr. Ali Zum Mashar menyambut baik respon dari pemerintah melalui Kementrian Pertanian terhadap Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (MAPORINA) yang mendorong program hidup sehat dengan menerapkan penggunaan produk organik dalam budidaya bertani maupun berkebun.
Ali Zum yang ditemui saat time break acara gelaran Kongres Ke-V MAPORINA mengatakan, apa yang disampaikan oleh Sekjen Kementan, Subagyono mewakili Menteri Pertanian, melalui Zoom dalam acara tadi menjadi angin segar bagi insan kreator yang konsen dengan invasinya menghadirkan benih, pupuk organik.
“Kami menyambut baik paparan dari Sekjen Kementan dalam zoom tadi. Saya berharap hal itu bukan sekedar wacana, dan kedepan, saya bersama Maporina akan segera menindaklanjuti respon baik Kementan untuk segera merealisasikan bersama,” ujar Penemu Mikroba Google teknologi Bioperforasi dan padi “Trisakti” padi super genjah 75 hari produksi tinggi itu.
Kendala yang kerap dikeluhkan oleh para pembudidaya tani organik, masih kata Ali Zum Mashar, mayoritas mengenai sertifikasi yang dinilainya begitu sulit dan rumitnya proses birokrasi perizinan guna pemasarannya.
“Kendala Sertifikasi banyak dialami oleh kawan-kawan di Maporina untuk mendapat legalitas dan pengakuan dari pemerintah terkait hasil karya cipta. Padahal itu menunjang untuk mencakup pasar yang lebih luas, guna lebih memudahkan pemasaran produk organik yang jelas lebih baik dari pada an organik,” terangnya.
Peraih Inovation Award dalam Kongres Ke-V Maporina itu juga menguraikan, Maporina sendiri rencananya akan bekerjasama dengan lembaga terkait guna dapat menghadirkan Sertifikasi langsung dari Maporina guna membuka peluang pemasaran produk organik seluas-luasnya.
“Maporina telah mempertimbangkan untuk bekerjasama dengan lembaga semacam LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi-red) untuk dapat menerbitkan Sertifikasi bagi produk unggulan organik,” tuturnya.
Lebih lanjut Pembina Media Independen Online (MIO-Banten) itu menerangkan, dengan perkembangan canggihnya digitalisasi dalam dunia pertanian, sudah seharusnya Kementrian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) turut juga merancang program untuk mendukung program pertanian, perkebunan organik saat ini.
“Tuntutan digitalisasi juga sudah tidak dapat di elakkan lagi, peran Kemenkominfo diharapkan dapat juga memberi dukungannya dalam berjalannya program yang mengembalikan budidaya bertani ke alam (organik), dengan mengedepankan tanpa kimia dan zat berbahaya lainnya,” harapnya.
“Bila kolaborasi Maporina dengan Pemerintah dapat berjalan, kami meyakini, selain akan menghadirkan produk hasil pertanian maupun perkebunan sehat dan terbebas dari bahan kimia, tapi juga dapat lebih mensejahterakan kehidupan petani dan masyarakat,” tutupmya.
Diketahui, Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (Maporina) dipimpin langsung ketua umum Djoko Sidik Pramono menyelenggarakan Kongres Ke-V Tahun 2021 Maporina yang bertemakan “Gaya Hidup Organik, untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh Terhadap Covid 19”.
Acara dilangsungkan di Auditorium Gedung Perpustakaan Nasional, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pada Kamis 18 November 2021. (Rendy)