Pemerhati Anak, Retno Listyary. (Foto/TM)
Jakarta (JBN) – Kriss Hatta yang mengaku secara terbuka sedang berpacaran dengan anak di bawah umur (14 tahun), bahkan mendapatkan restu dari ibunda sang pacar, dan diperkenankan menikah setelah anaknya lulus SMA. Kalau saat ini, usia 14 tahun sudah di jenjang SMA berarti ada kemungkinan anak akan dinikahkan pada usia sangat muda, yang belum memenuhi usia minimun dalam UU Perkawinan, yaitu 19 tahun.
Terkait hal ini, saya selaku komisioner KPAI menyampaikan:
1.Mengecam Kriss Hatta sebagai public figure yang telah memberikan contoh buruk pada masyarakat terutama para remaja. Hal ini berpotensi ditiru oleh masyarakat Indonesia;
2.Kriss Hatta juga menyatakan kalau akan menikah segera dengan sang pacar setelah lulus SMA, hal ini juga berpotensi menjadi glorifikasi pernikahan usia anak. Padahal pemerintah pusat dan daerah sedang giat giatnya berjuang menurunkan angka perkawinan anak. Publik figure harusnya mendukung program pemerintah yg berdampak baik bagi bangsa ini. Perkawinan anak berpotensi kuat membuat anak kehilangan hak-hak nya utk tumbuh kembang secara optimal;
3.Kriss Hatta juga mengaku sudah mendapatkan restu dari ibunda sang kekasih. Sang calon mertua disebut melarang Kriss Hatta untuk mempublikasikan hubungan mereka karena takut dikira panjat sosial alias pansos. Tidak diungkap nama pun, cepat atau lambat publik akan tahu. Hal ini akan berpotensi kuat terjadi Glrorifikasi Kisah cinta orang dewasa yang sudah pantas menjadi ayahnya dengan anak dibawah umur. Jangan sampai hal ini dianggap wajar oleh publik;
4.Kriss Hatta yang di media sosialnya secara tersirat merasa mirip seperti Leonardo DiCaprio karena sama-sama memacari wanita yang lebih muda 20 tahun darinya. Sebagaimana diketahui, Leonardo DiCaprio berusia 47 tahun, sedangkan Gigi Hadid 27 tahun.
Betul bahwa itu contoh beda usia 20 tahun, namun Gigi Hadid sudah perempuan dewasa bukan anak di bawah umur. Usia 14 tahun masih anak-anak yang belum memiliki kematangan psikis sebagaimana Gigi yg berusia 27 tahun. Anak usia 14 tahun belum memiliki emosi yang stabil dan belum mengetahui resiko dari hubungan percintaan yang sedang dijalaninya. Anak usia 13-15 tahun adalah usia yang baru saja jadi anak-anak, namun belum masuk remaja, jadi ini masa peralihan. Pada masa ini, terjadi perubahan besar pada diri seorang anak secara fisik dan psikis.
Anak usia 13-15 tahun yang sudah dibentuk sejak dini untuk menentukan kecenderungan terhadap minat dan karir yang akan mereka jalani biasanya akan lebih mudah didorong dan dimotivasi pada usia ini. Jadi seharusnya orangtua mendukung ananda yang berusia 14 tahun ini untuk menggali potensinya, mendukung bakatnya, menfasilitasi kesempatan berkarir dan berkarya di masa muda, bukan malah mengijinkan untuk menikah muda karena berpacaran dengan laki-laki yang jauh lebih tua darinya.
Bahkan pada usia 13-15 tahun ini, orang tua sudah bisa mulai memberi tanggung jawab atas kemampuan yang anak miliki. Kehidupan orang-orang hebat dalam sejarah menunjukkan, pada usia remaja setingkat SMP anak-anak sudah secara matang mampu mengenali kemampuannya, matang secara keilmuan dan kepribadian. Hal seperti ini bukan suatu yang terjadi secara tiba-tiba, tetapi telah ditempa cukup lama selama bertahun-tahun sejak usia dini.
“Saya mendorong media massa untuk memgedukasi masyarakat dengan tidak melakukan glorifikasi kisah cinta kriss Hatta dengan anak usia 14 tahun”. (Red/**)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here