Sumber Gambar : Media Nadem.
Oleh : Rendy Mamesah
Depok (JBN) – Arah Koalisi Nasional Demokrat (Nasdem) telah terisyaratkan melalui dimunculkannya 3 Nama Capres 2024. Menarik mencoba mencermati analisa dari hasil Rakernas Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang telah merumuskan 3 Nama kuat dari partai yang memiliki 59 Kursi di DPR itu.
Partai besutan Surya Paloh itu dalam Kongres Rakernas di Jakarta, beberapa hari lalu, telah memastikan sikap partai dengan menyebut, Panglima TNI Jend Andika Perkasa, Gubernur DKI Anies Baswedan, dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menjadi nama pavorite Capres 2024.
Menariknya, dari kemunculan tiga nama tersebut, secara tidak langsung, dapat menghadirkan kemungkinan poros koalisi yang ada nantinya. Disini penulis coba menganalisa dari setiap nama yang kelak nantinya menjadi pilihan Nasdem untuk di jadikan Bursa Capres di Pemilu 2024.
Jenderal Andika Perkasa, bila Panglima TNI tersebut menjadi pilihan partai untuk dimajukan sebagai Capres 2024, tentu ini akan menghadirkan poros koalisi terpisah dari kemungkinan adanya koalisi gemuuk di 2024.
Itupun, Nasdem harus mendapat minimal dukungan dari 2 Partai lain atau 1 Partai pemiliki suara besar juga yang duduk di Senayan, untuk bisa melewati ambang Presiden Threshold (25%), dan itu bisa dijajaki dengan memberikan tawaran pada posisi Cawapres.
Dari analisa penulis, mantu dari Jend (P). AM Hendropriyono tersebut diprediksi akan kuat bila disandingkan oleh Airlangga Hertarto (Ketum Golkar) namun, masalahnya apakah Menko Perekonomian tersebut legowo menjadi hanya Cawapres? (Iya itu hanya kira-kira dari penulis saja yang notabene seorang jurnalis yang kerap mengamati jalannya kejadian politik yang ada).
Dengan pasangan Andika Perkasa-Airlangga Hertarto, dimungkinkan, Nasdem akan berkoalisi dengan Golkar.
Anies Baswedan, jika orang nomor 1 di DKI itu terpilih menjadi Capres dari Nasdem, ini diprediksi akan memunculkan koalisi gemuk, ketika Cawapres yang menjadi pendamping Anies dianggap tepat dan sesuai, dari sudut pandang partai.
Melihat jalinan komunikasi antara Surya Paloh dengan Demokrat belakangan cukup intens, penulis disini memprediksi, Anies Baswedan akan disandingkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), atau bisa dimungkinkan Anies disandingkan dengan Zulkifli Hasan (Ketua Umum PAN).
Adapun partai yang nantinya akan memilih gerbong koalisi sama, dari pasangan Anies-AHY diprediksi dianyataranya, Nasdem, Demokrat, PKS dan PPP, mungkin PAN (bila Zulhas Cawapresnya)
Terakhir, Ganjar Pranowo, bila betul nantinya Nasdem dapat merealisasikan Gubernur Jawa Tengah itu menjadi Capres di 2024, diprediksi akan menjadi menarik untuk menghadirkan pendamping Ganjar sebagai wakil, karena itu akan mengubah puzzle politik. Andaikan, Ganjar disandingkan dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Menarik pastinya pasangan Ganjar-RK, dapat menjadi magnet politik untuk menarik perhatian setiap Ketua Umum parpol dapat mendukungnya. Disini penulis coba memprediksi, pasangan dua Gubernur tersebut membuat daya pikat seperti Golkar, PPP, dan PAN untuk berkoalisi mendukung paslon itu, (dengan catatan Ganjar tidak didukung oleh PDIP).
Tap bila kelak PDIP turut memajukan Ganjar sebagai Capres 2024, hal ini makin merubah peta koalisi yang ada, dan bila Ganjar didukung PDIP, selain Ganjar-RK, dapat juga menjadi paslon kuat bila Ganjar disandingan dengan Erick Thohir (ET).
Kembali ke 3 nama yang direkomendasikan oleh Nasdem, menjadi perhatian penulis hingga menuangkan nya melalui opini ini. Pasalnya, hitung-hitungan politik dan felling politik dari sang Ketua Umum Partai, Surya Paloh tidak dapat dianggap biasa, apalagi, Presiden Jokowi, Gubernur Ridwan Kamil, hingga Gubernur Jatim Khofifah Indah Parawangsa menjadi ketajaman dari insting politik Surya Paloh.
Senin, 20 Juni 2024.
Penulis : Jurnalis, Rendy Mamesah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here