Depok|JBN – Mantan Ketua Umum Laskar Jokowi, H. Mochtar Mohamad menyampaikan ada beberapa indikator mengukur potensi kemenangan Duet Ganjar – Puan di kancah Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di 2024 mendatang.
Dijelaskan Mochtar, kesediaan Partai-partai non PDI Perjuangan untuk mencalonkan Ganjar Pranowo seiring berhembus dengan kian dekatnya kontestasi Pilpres 2024. Ganjar Pranowo berpotensi menarik preferensi pemilih Partai yang tidak memiliki calon Presiden sendiri, Munculnya nama Ganjar Pranowo yang akan diklaim oleh banyak partai menjadi Magnet bagi para Swing voter.
“Nama Puan Maharani akan mensolidkan pemilih PDI Perjuangan untuk memilih Pasangan Ganjar Puan, serta kesolidan dan semangat juang untuk memenangkan pasangan ini di tubuh internal PDIP,” terang Mochtar dalam siaran tertulisnya, Rabu (17/11/21).
Menurutnya, Jasa ayah Puan Maharani, H Muhammad Taufik Kemas menjalin komunikasi dengan tokoh – tokoh NU dan Muhammadiyah sangat terasa. Ditanda dengan berdirinya Baitul Muslimin serta para tokoh nasional yang belajar mengenai kebangsaan di sebelum era reformasi.
“Peran Ketua umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi dapat menghindari anggota kabinet untuk nyapres secara prematur,” jelasnya.
Dalam tradisi PDI Perjuangan, lanjut dia, apabila memasangkan pasangan sesame kader partai akan membangkitkan semangat juang kader dalam meraih kemenangan.
“Tradisi tersebut sudah terbukti di Pilkada Sulawesi Utara yang mengusung Olly Dondokembey dan Steven Kandow Pilkada di Jawa Barat juga menghasilkan beberapa daerah yang berasal dari sesama kader PDI Perjuangan. sepeti Cirebon, Majalengka, Kuningan dan terakhir Pangandaran pada pilkada serentak tahun 2020,” sebutnya.
Mochtar memandang, baik Ganjar maupun Puan sama – sama berasal dari universitas terbaik di Indonesia. “Ganjar merupakan alumni FH UGM dan Puan alumni Fisip UI,” ujar Mochtar.
Masih kata dia, Ganjar maupun Puan sangat berpengalaman di Eksekutif maupun Legislatif. Ganjar Prabowo merupakan (mantan anggota DPR-RI dan berhasil dalam 2 Periode menjadi Gubernur Jawa Tengah.
Sementara, Puan Maharani sendiri juga berpengalaman sebagai Menteri Kordinator PMK dan di DPR RI hingga kini mencapai pucuk pimpinan.
“Puan dapat mewakili gender kaum perempuan,” terangnya. (Red/*)