Jakarta, JBN – Menanggapi deklarasi yang dilakukan oleh Partai NasDem terhadap pencalonan Anies Baswedan sebagai Capres 2024, Koordinator Humas PA 212, Novel Bamukmin menyatakan tidak mendukung deklarasi Capres tersebut.
Salah satu alasan yang dikemukakan adalah karena Partai NasDem merupakan Pendukung Penista Agama dan diduga kuat jaringan Islamophobia terselubung.
“Begitu juga dengan Surya Palohnya baik dari Nasdemnya maupun Metro TV nya sudah kami boikot sampai sekarang, karena pernah terus memframing berita-berita FPI dengan hal anarkis berulang-ulang dan bertubi-tubi,” paparnya.
“Walau sekarang akhirnya berhenti juga dan ternyata Pimpinan Kejaksaan yang dari Nasdem juga pulalah yang memenjarakan Tujuh para Petinggi FPI dalam kasus Perayaan Maulid di Petamburan,” tambahnya.
Novel menduga bahwa Jaksa Agung yang merupakan mantan kader NasDem ikut terlibat dalam kriminalisasi ulama FPI. Seperti Habib Rizieq Syihab dan Habib Bahar Smith.
“Termasuk Habib Bahar Smith yang sudah beberapa kali tersangkut kriminalisasi. Juga para ulama yang saat ini bersidang seperti KH Farid Okbah, Zein Annajah dan Hanung Alhamad dan habaib yang lainnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Novel juga mengatakan alasan kenapa pihaknya tidak _men-support_ NasDem dalam mengusung Anies.
“Belum lagi ulah Ahmad Syahroni yang selalu menabuh genderang perang terhadap spirit 212 juga Irma Suryani yang diduga punya haluan Komunis dan Nasdem diduga kuat menjalin kerjasama dengan Partai Komunis Cina,” imbuhnya.
“Ternyata Nasdem di DPR ikut juga bergabung dalam dugaan kuat ingin mengganti Pancasila lewat RUU HIP dengan ingin mencabut Tap MPRS No 25 Tahun 1996 tentang pelarangan Komunisme, Marxisme dan Leninisme,” terang Novel. (Sisi)