Spanduk PKS Masif Tolak BBM, Hasto Sebut Harusnya Kritik SBY yang Abai dengan Blok Rokan dan Blok Mahakam. (Foto/Tim)
Bantul (JBN) – Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Dr. Hasto Kristiyanto meminta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak melupakan sejarah bagaimana mendiamkan Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak merebut Blok Rokan dan Blok Mahakam ke pangkuan Ibu Pertiwi. PKS justru mendukung Presiden SBY menyerahkan blok Cepu ke Exxon Mobil.
“Apa yang dilakukan PKS secara tidak langsung memperlemah Palestina. Karena penguatan AS berarti memperlemah Palestina,” ujar Hasto saat ditanya awak media mengenai masifnya spanduk PKS yang menolak kenaikan harga BBM. Hasto menjawab pertanyaan itu di sela-sela kegiatannya menghadiri Kongres Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji Nusantara (Senapati Nusantara) di Kabupaten Bantul, Sabtu (17/9/2022).
Hasto mengatakan tidak masalah apabila PKS dan partai politik melakukan penolakan atas kebijakan kenaikan harga BBM. Namun, Hasto tidak ingin partai politik kehilangan konteks ketika melempar kritik.
“PKS harus melihat bagaimana Presiden Jokowi ini telah melakukan upaya yang tidak dilakukan ketika PKS berada di pemerintahan Pak SBY,” jelas Hasto.
Doktor Ilmu Pertahanan itu menerankan dari sisi hulu Presiden Joko Widodo (Jokowi) berhasil mengambil alih Blok Rokan dan Blok Mahakam. Pemerintah juga membangun sejumlah kilang (refinery) meski pembangunannya sempat terhambat karena Covid-19 melanda.
Oleh karena itu, lanjut Hasto, harusnya PKS melihat masa lalu dan menggunakan fungsinya terhadap kegagalan SBY mengelola negara.
Politisi asal Yogyakarta itu menyampaikan banyak negara yang melihat pemerintahan Jokowi bisa membawa Indonesia ke luar dari krisis.
Menurut Hasto, seluruh partai politik harusnya memberikan dukungan kepada pemerintah yang menghadapi tantangan yang semakin kompleks ke depannya.
“Bank Dunia juga sekarang memperkirakan akan terjadi resesi pada 2023 sehingga baiknya seluruh parpol memberikan seluruh energi positif daripada kampanye sepihak yang tidak berbasiskan pada data,” kata Hasto.
Daripada mengkritik pemerintah, Hasto menyarankan PKS untuk melakukan autokritik.
“Sekarang tampilkan saja kepala daerah mana dari PKS yang berprestasi. Di Kota Depok puluhan tahun dipimpin PKS tetapi bagaimana prestasinya. Itu baru memimpin kota, belum memimpin Indonesia yang begitu kompleks,” tandas Hasto. (Tim/*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here