JBN Bekasi– Dalam rangka mensukseskan Astaprotas Kementerian Agama RI di Hari Bumi (Earth Day) ke-55 Tahun 2025, Kementerian Agama Kabupaten Bekasi laksanakan giat penanaman 1 juta pohon Matoa dan pohon-pohon Produktif lainnya. Launching penanaman 1 juta pohon digelar di Yayasan Al-Barkah, Jln Urip Sumoharjo No.14 Desa Tanjungsari, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (22/4/2025).
Dalam hal ini Kementerian Agama Kabupaten Bekasi mengajak untuk melestarikan alam dengan gerakan penanaman sejuta pohon untuk mendukung gerakan “Bumiku Hijau” juga pelestarian alam lingkungan.
Kepala Kemenag Kab Bekasi, H Shobirin S, Ag., M, Si., mengatakan, dalam giat melestarikan alam bukan hanya lembaga pendidikan agama saja, tetapi juga wahana untuk menanamkan kesadaran lingkungan.
“Pelestarian lingkungan tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juga didesain agar memberikan dampak jangka panjang. Kami tidak ingin peringatan Hari Bumi hanya menjadi kegiatan seremonial, kami ingin menjadikannya gerakan berkelanjutan yang menyentuh seluruh Mahasantri”, terangnya.
Penanaman pohon, lanjutnya. Akan melibatkan semua komponen, termasuk guru, Madrasah, Pesantren, KUA, Masjid, Majelis Taklim, dan lain-lain. “Penanaman pohon di Pesantren maupun Madrasah bertujuan agar program ini menumbuhkan tanggungjawab pada setiap Mahasantri untuk menanam dan merawat pohon sebagai bentuk kontribusi nyata dalam menjaga lingkungan”, imbuhnya.
Ditempat terpisah, Ayub Tampubolon sebagai penyuluh Agama Kristen Ahli Madya mendukung kegiatan dari Kementerian Agama Kabupaten Bekasi dengan adanya pelestarian lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan melaksanakan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden ke-8, yaitu memperkuat dalam penyelamat kehidupan harmonis dengan lingkungan alam, budaya, serta peningkatan umat beragama untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.
“Menteri Agama menggagas program ekoteologi sebagai salah satu dari Asta Program Prioritas Mentri Agama tahun 2025-2029, dengan Surat Edaran (SE) Sekjen Kementerian Nomor 182 tahun 2025 tentang Gerakan Penanaman 1 juta pohon Matoa”, ucapnya.
Masih Ayub, Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran ekologis berbasis nilai-nilai agama. “Menciptakan lingkungan hidup yang lebih hijau dan menginspirasi umat beragama untuk ikut berpartisipasi aktif dalam upaya pelaksanaan lingkungan hidup “, jelasnya.
Lanjutnya, karena dalam program penanaman 1 juta pohon berlokasi di seluruh wilayah Indonesia dan prioritas lokasi lingkungan diantaranya, Rumah Ibadah, Kantor Kementerian Agama Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri, Pusat Pendidikan dan Penelitian, Pesantren, dan lokasi strategis lainnya.
“Pandangan teologi Kristen terhadap penanaman pohon menekankan tanggungjawab manusia sebagai pengelola bumi (Stewardship) untuk memelihara dan melestarikan ciptaan Tuhan”, terangnya.(surya)
Editor: Effendi 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here