
Kab Bogor (JBN) – Rencana kunjungan konfirmasi dari Aliansi Insan Pers Bogor Raya (AIPBR) ternodai dengan adanya tindak dugaan perbedaan perlakuan dari unsur keamanan Dinas Pendidikan Kab Bogor.
Mengikuti SOP (Standar Operasional Prosedur) dan etika bertamu, Ketum dan Humas AIPBR dibuat kaget terhadap sosok masyarakat yang pada saat bersamaan diduga langsung menerobos SOP tanpa adanya teguran dari unsur keamanan disaat memasuki area penerimaan tamu di Disdik Kab Bogor, Jl Tegar Beriman, Senin (30/1).
“Miris, disaat saya dan ketum aliv menjalankan prosedural bertamu walau terdapat urgensi waktu untuk mendapat konfirmasi, tapi kami tetap menghargai SOP yang ada di Disdik sini. Kaget seketika kami, berselang beberapa menit terdapat unsur masyarakat ( tidak asing dengan kami) langsung masuk dengan leluasa, tanpa adanya konfirmasi dari unsur pihak keamanan, serta langsung dengan gagahnya masuk menemui salah satu pejabat Disdik Kab Bogor,” ujar Humas AIPBR kepada media ini.
“Entah sosok masyarakat tersebut memiliki keistimewaan layaknya ASN Disdik yang dapat lalu-lang keluar masuk kedinasan, atau memang hal itu merupakan bentuk kealpaan dari unsur keamanan Disdik. Apakah ini bukan menjadi preseden yang buruk dalam prototype pengamanan pada sebuah kedinasan,” lanjut dia.
Dijelaskan oleh Herman Koto, prihal adanya perbedaan perlakuan tersebut mendorong Ketum AIPBR, Aliv Simanjuntak sentak mendatangi penjaga keamanan dan mempertanyakan terkait adanya perlakuan istimewa dari unsur masyarakat yang diketahui bernama DS yang notabene sama-sama tamu.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kab Bogor saat di mintai tanggapanya, mengatakan akan segera memastikan kepada pihak keamanan untuk tidak pilih kasih dalam menerima tamu yang hadir ke lingkungan dinas pendidikan.
“Akan saya sampaikan kepada sekurity untuk tidak pilih kasih,” ujar Kadisdik Kab Bogor.
Guna keberimbangan informasi, tim AIPBR mencoba mengkonfirmasi unsur masyarakat (DS) yang menyebut semua salah paham dan tidak merasa keluar masuk ruangan, hingga menampik dugaan melewatkan prosedural pengisian buku tamu, sesuai SOP.
“Semua hanya salah paham, terimakasih,” tulis DS.
Dengan mengirimkan absensi buku tamu disdik, DS menampik indikasi dirinya hadir menghadap ke disdik tanpa melalui prosedur menulis daftar hadir.
“Oh gitu, itu sepihak mas,”
“Intinya salah paham saja,” terang DS melalui pesan Whatsapp milik pribadinya.