JBNJakarta – Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada awal September 2024 disambut dengan penuh antusias oleh berbagai kalangan. Tidak hanya umat Katolik, tetapi juga tokoh-tokoh agama lainnya, termasuk Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), yang menilai kunjungan ini sebagai momen penting untuk menguatkan nilai-nilai toleransi dan moderasi beragama di Indonesia.
Ketua PBNU, Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil), menegaskan bahwa kedatangan Paus Fransiskus membawa angin segar bagi dialog antarumat beragama. Kunjungan ini akan menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang mampu merawat keberagaman dan mengedepankan dialog antarumat beragama.
“Kunjungan Paus Fransiskus ini adalah bukti nyata bahwa toleransi dan moderasi beragama semakin mengakar di Indonesia. Ini adalah hasil dari proses panjang yang kini membawa kita pada titik di mana dunia melihat Indonesia sebagai teladan dalam merawat keberagaman,” ujar Gus Ulil.
Gus Ulil juga menyoroti pentingnya memanfaatkan momen kedatangan Paus Fransiskus untuk memperkuat dialog antaragama, mengingat Indonesia baru-baru ini juga menerima kunjungan Grand Syekh Al-Azhar, Syekh Ahmed El-Tayeb.
“Ini adalah kesempatan langka di mana dua tokoh besar agama dunia mengunjungi Indonesia dalam waktu yang berdekatan, menunjukkan bahwa Indonesia adalah pusat penting bagi upaya perdamaian dan persaudaraan global,” tambahnya.
Gus Ulil menambahkan, seluruh elemen masyarakat diimbau untuk menjaga suasana yang kondusif dan harmonis selama Paus berada di Indonesia.
“Masyarakat diharapkan dapat menyambut kunjungan ini dengan semangat persaudaraan dan menjaga kondusivitas, agar pesan perdamaian dan toleransi yang dibawa Paus Fransiskus dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia,” tambahnya.