Jakarta(JBN) – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro melantik 19 pejabat fungsional di lingkungan Kemendagri. Pelantikan tersebut berlangsung di Gedung Sasana Bhakti Praja Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Selasa (15/11/2022).
Dalam arahannya, Suhajar mengungkapkan tantangan yang dihadapi birokrasi pasca-Weberian. Dia menjelaskan, birokrasi Weberian yang konsepnya diciptakan oleh Max Weber dinilai tak mampu menjawab perkembangan zaman. Alasannya, birokrasi Weberian bersifat kaku, lambat, dan tersekat-sekat, tidak sesuai dengan gelombang keempat revolusi industri yang berbasis internet.

“Dunia hari ini telah hampir menutupnya buku Weberian, Max Weber yang menulis tentang birokrasi, yang kemudian bukunya kita pedomani selama ini sampai ke generasi saya, saya adalah generasi Weberian, mungkin generasi terakhir Weberian,” katanya.
Dia menuturkan, saat ini birokrasi telah bergeser dari Weberian menuju new public management (manajemen publik baru). Sebab perkembangan zaman yang cepat pula, manajemen publik baru mulai ditinggalkan dan masuk ke new publick services (pelayanan publik baru). Selanjutnya, untuk mengantisipasi perubahan yang cepat dibutuhkan pemerintahan yang dinamis.
“Nah karena itulah sekarang pada (beralih ke) new public services dan dynamic government. Kotak-kotak Weberian akan ditutup, karena hari ini uji coba mengfungsionalkan Eselon II akan dimulai di Jabar, uji coba fungsional Eselon II, di Jabar eselon IV hanya tinggal tujuh persen lagi. Semua sudah fungsional,” ucapnya.
