Jakarta(JBN) – Memperingati dan Memaknai Hari Ibu, Ketua Perempuan Indonesia Maju (PIM) Lana T Koentjoro mendorong berbagai komunitas sebagai supporting system masyarakat perlu bergerak untuk memberikan literasi digital kepada masyarakat guna mensiasati perubahan peradaban di era digitalisasi.
“Penguatan kapasitas dan kompetensi, serta memaksimalkan kemampuan mengaplikasikan digitalisasi, khususnya platform media sosial, merupakan konsen dan fokus dari organisasi Perempuan Indonesia Maju (PIM) untuk mendorong setiap para kaum ibu memaksimalkan karier maupun usaha,” ungkap Ketua PIM Lana T Koentjoro saat selesai mengikuti peringatan hari ibu di Jakarta, Kamis (22/12).
Disampaikan oleh Lana, begitu sapaan akrabnya, dengan, meningkatkan minat kewirausahaan oleh para kaum ibu dan perempuan Indonesia, menjadi vehicle untuk mempercepat kesetaraan, tanpa harus ada lagi muncul paradigma seorang ibu rumah tangga hanya berkarier untuk urusan rumah tangga.
“Presiden RI, Joko Widodo, dalam pidato KTT G20 yang lalu, dengan tegas menyampaikan bahwa UMKM dan bisnis milik perempuan akan menjadi prioritas pemerintah untuk membangun sendi utama perekonomian. Ketika Kepala Negara telah menunjukan dukungan nya untuk kemajuan karier setiap kaum hawa, sudah saatnya Perempuan Berdaya Indonesia Maju dapat mulai memaksimalkan kemampuan untuk memulai menjalankan karier maupun usaha,” pesan Lana.
Perempuan berdarah kawanua (Manado) itu mengatakan, khusus untuk pengusaha perempuan mikro dan ultra-mikro, Indonesia telah mengembangkan skema pemodalan khusus yang disebut program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera).
“Selain program Mekaar, pemerintah melalui Kementrian terkait juga telah menghadirkan layanan Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) yang merupakan layanan permodalan berbasis kelompok yang turut dapat dimanfaatkan oleh setiap para calon pelaku usaha (Pemula) khususnya kaum perempuan dan ibu rumah tangga,” imbaunya.
Lana juga berujar, transformasi ekonomi UMKM ke arah digitalisasi menjadi kunci kesuksesan bisnis. Selama pandemi, 8,4 juta UMKM Indonesia telah memasuki ekosistem digital, termasuk UMKM perempuan.
“Perempuan menjadi salah satu subjek atau pelaku utama dalam strategi keuangan inklusif melalui Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang diluncurkan Pemerintah pada 2020. Strategi edukasi, literasi, dan inklusi keuangan, terus dilakukan agar tercipta masyarakat yang well literate dan financially inclusive yang pada akhirnya turut mendukung pembangunan ekonomi di Indonesia,” jelasnya.
Diakhir, Ketua PIM itu menyebut, peran perempuan melalui kegiatan pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi penggerak terhadap kemajuan pada bidang ekonomi dan sosial.
“PIM terus mengedukasi perempuan agar lebih mandiri dalam menjalankan bisnis. Kemandirian ekonomi perempuan meningkatkan akses perempuan kepada dunia kerja dan usaha sesuai minat, bakat, kondisi dan pengalaman kerjanya dengan memanfaatkan teknologi digital,” tukasnya.
“Selamat hari ibu tahun 2022, Perempuan Terlindungi, Perempuan Berdaya,” tutup Lana T Koentjoro. (Rendy)