JBNLebak,-Harga eceran tertinggi (HET) beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) produksi Perum Bulog mengalami kenaikan per 1 Mei 2024. Hal ini disampaikan oleh Pimpinan Kantor Cabang Bulog Lebak-Pandeglang, Agung Trisakti, kepada wartawan JABODETABEKNEWS Rabu (8/5/2024).
Kenaikan HET beras SPHP ini berdasarkan surat Badan Pangan Nasional (Bapanas) No. 142/TS/02.02/K/4/2024 tanggal 29 April 2024 tentang Penugasan SPHP Beras tahun 2024. Alasan Kenaikan HET Beras SPHP
Menurut Agung Trisakti, kenaikan HET beras SPHP ini dilakukan untuk beberapa alasan, yaitu:
Meningkatnya biaya produksi beras, seperti harga gabah, pupuk, dan ongkos transportasi.
Menjaga stabilitas harga pangan di tengah gejolak harga yang terjadi di pasaran.
Memastikan ketersediaan beras bagi masyarakat dengan harga yang terjangkau.
Dampak Kenaikan HET Beras SPHP Bagi Konsumen Kenaikan HET beras SPHP ini dikhawatirkan akan berdampak pada konsumen, terutama bagi masyarakat prasejahtera,Kemungkinan harga beras di pasaran juga akan mengalami kenaikan sebagai imbasnya.
Meskipun demikian, Bulog memastikan bahwa stok beras SPHP masih memadai dan akan terus didistribusikan ke masyarakat melalui kios-kios Bulog dan mitra Bulog.
Program SPHP Berhasil StabilisasiHarga Beras Program SPHP sendiri merupakan salah satu bentuk intervensi pemerintah melalui Bulog untuk menstabilkan harga beras medium di tingkat konsumen.
Agung Trisakti menuturkan bahwa program ini telah berhasil dalam menstabilkan harga beras medium di pasaran, Hal ini terbukti dengan harga beras medium yang saat ini stabil di sekitar Rp 10.000 per kg,Tutupnya.
Kenaikan HET beras SPHP ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga pangan dan memastikan ketersediaan beras bagi masyarakat, Pemerintah dan Bulog perlu melakukan langkah-langkah strategis untuk meminimalisir dampak kenaikan harga ini terhadap masyarakat, terutama bagi masyarakat prasejahtera. (ADRIYANTO)