Bogor(JBN)-Pengaruh kerja media dapat kita lihat saat saat perang Uhud. Ketika kaum muslimin mendapat serangan balik dan terdesak. Gugurlah sebagian dari pasukan Islam. Namun mereka tetap semangat dan terus berjuang memerangi musuh. Lalu tiba-tiba tersebarlah kabar yang dihembuskan syetan “Ketahuilah, sesungguhnya Muhammad telah terbunuh.” Dan hal itu benar-benar membuat lemah dan jatuh semangat sebagian besar pasukan mujahidin. Lihatlah pengaruh opini buruk melalui berita yang tersebar berhasil membuat peta peperangan berubah dan menjatuhkan mental para ksatria Islam.
Oleh sebab itu, pasukan jihad Islam harus memberikan perhatian yang serius terhadap media, baik cetak maupun elektronik. Dan sekarang sudah muncul media yang fleksibel dan dapat menjangkau tempat di seluruh penjuru dunia, yakni media online. Ini untuk mendukung kerja jihad, menguatkan semangat kaum mujahidin, dan melemahkan pasukan kafirin.
Bagi umat, jangan ragu lagi untuk membiayai media-media Islam yang mengumandakan dakwah dan perjuangan Islam. Sungguh pahalanya tak berbeda dari menyalurkan infak untuk jihad fi sabilillah, karena jihad media adalah setengah dari jihad perang. Bahkan peran jihad media sudah memulai perang sebelum terjadinya perang fisik, dan ini berlanjut saat berkecamuknya perang dan pasca perang. Media berperan menjaga nama baik Islam dan mujahidin, serta membangun opini positif di tengah-tengah umat.
. . . Bagi umat, jangan ragu lagi untuk membiayai media-media Islam yang mengumandakan dakwah dan perjuangan Islam. Sungguh pahalanya tak berbeda dari menyalurkan infak untuk jihad fi sabilillah, karena jihad media adalah setengah dari jihad perang. . . . Disarikan dari tulisan Asy Syahid –kamaa nahsabuh- Samir Khan : Inspire Magz Vol VII, Spring 2011:
Sumber : instagram @info_duniaislamchannel
Editor : Ahdhia Putri Insyira

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here