Kepala Bagian (kabag) Administrasi Pembangunan pada Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Wahyu Hidayat, menyatakan bahwa Pemda Lebak terus berkomitmen untuk menangani stunting, kemiskinan ekstrem, serta inflasi guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
“Pemerintah daerah menggelontorkan anggaran sebesar Rp148 miliar untuk penanganan stunting dan sekitar Rp500 miliar untuk kemiskinan ekstrem,” kata Wahyu Hidayat saat diwawancarai pada Sabtu (13/7/2024).
Namun, anggaran tersebut masih kurang sehingga dibantu oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) serta CSR dari perusahaan swasta, BUMN, TNI, Polri, Kejaksaan, dan Pengadilan melalui program Bapak Asuh.
Selama ini, program penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem berjalan baik di 18 OPD secara gotong royong. Contohnya, Dinas Perkim mengalokasikan pembangunan 150 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) pada tahun ini.
Jumlah balita yang positif stunting pada tahun 2024 sebanyak 4.452 anak, sementara angka kemiskinan ekstrem menurun dari 2,17 persen pada tahun 2022 menjadi 1,79 persen.
Pemerintah Kabupaten Lebak juga mampu mengendalikan inflasi dari 4,14 persen pada Januari 2024 menjadi 2,1 persen pada Mei, dan kembali menurun menjadi 1,37 persen pada Juni 2024. Inflasi di Lebak berhasil dikendalikan di bawah angka nasional 2,51 persen dan provinsi 2,49 persen. (Adriy)