MIO Indonesia saat menggelar buka puasa bersama di Pulau DUa Resto, Senayan Jakarta. (Foto/Dok.Humas)
Jakarta (JBN) – Media Independen Online (MIO) Indonesia, yang merupakan organisasi tempat bernaungnya perusahaan pers berbasis digital (Online) sejak resmi dibentuk pada 10 November 2020, telah menunjukkan eksistensinya.
Organisasi yang diinisiasi oleh 11 Wartawan Senior yang memiliki keperdulian yang tinggi terhadap PERS Indonesia, khususnya terhadap Media Pers berbasis digital (Online) yang keberadaannya telah mencapai hingga 47 ribu tersebut, faktanya memang belum sepenuhnya terwadahi dalam sebuah organisasi yang ada saat ini. Terlebih kedalam organisasi yang sudah menjadi konstituen Dewan Pers.
Atas karena dasar itulah MIO INDONESIA hadir, sebagai rumah besar tempat berhimpun, tempat berkomunikasi sekaligus tempat pembinaan bagi perusahaan media yang telah memastikan diri bergabung di organisasi MIO tersebut.
MIO Indonesia melalui Ketua Umum terpilih AYS. Prayogie, terus berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi berbagai macam persyaratan guna menjadi konstituen Dewan Pers.
Hal itu terlihat dengan telah terbentuknya 11 Keterwakilan Pengurus Wilayah Tingkat Provinsi dan juga 59 Kepengurusan Daerah Tingkat Kabupaten/Kota yang telah dilantik secara definitif. Serta ditambah dengan ratusan perusahaan media online yang telah memantapkan diri untuk bergabung menjadi bagian dari MIO Indonesia.
Guna menguatkan struktur organisasi serta mengevaluasi kinerja yang telah dicapai. Dan juga sebagai bentuk ketaatan pada aturan ketentuan AD/ART. Maka terkait dengan itu MIO Indonesia berencana akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) yang pertama, sejak organisasi ini terbentuk.
Penyelenggaraan Munas Ke-1 MIO, selain untuk menjalankan amanah organisasi. Munas juga dijadikan ajang sebagai dasar evaluasi bagi capaian kinerja pengurus selaku eksekutif, yang hasilnya nanti akan ditentukan oleh putusan Munas.
“Demi menjalankan organisasi yang harus taat dan patuh akan AD/ART, saya selaku Ketua Umum beserta seluruh jajaran Pengurus Pusat MIO, segera akan menggelar Musyawarah Nasional Ke-1 pada bulan November 2022 mendatang,” ujar Prayogie
Prayogie berharap penyelenggaraan Munas Pertama tersebut seyogyanya dapat dijadikan momentum oleh semua pihak, khususnya bagi para kandidat yang akan maju di Munas, untuk memperebutkan kursi ketua umum.
“Oleh karena itu, sebaiknya pada Munas ini gunakanlah moment tersebut sebagai sebuah saluran untuk mengaktualisasikan semua gagasan, ide, pemikiran serta rencana-rencana brilliant yang dimiliki para kandidat tersebut guna membangun MIO kearah yang baik lagi. Namunpun itu, dalam upaya mengejawantahkan berbagai gagasan tersebut, tentunya harus menggunakan saluran mekanisme yang konstitusional,” terang wartawan senior Alumni Peserta Dialog Kebangsaan Kalangan Media Angkatan II Lemhanas RI Tahun 2014 tersebut menegaskan.
“Untuk lebih membesarkan organisasi MIO yang membanggakan ini, saya selaku Ketua Umum mengajak kepada seluruh Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah serta kepada Pengurus Daerah, dapat kiranya memberikan support semaksimal mungkin demi suksesnya acara munas nanti,” pungkasnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Dewan Pakar MIO Taufiq Rachman SH, S.Sos dimintai tanggapannya atas rencana diselenggarakannya Munas pertama MIO Indonesia itu, diapun memberi apresiasi atas kepatuhan kepengurusan terhadap AD/ART Organisasi.
“Sesuai amanat akta pendirian, pengurus yang sekarang ini, sejak deklarasi MIO, diberi waktu paling lama 3 tahun untuk laksanakan Munas. Alhamdulilah pada 10 Nopember 2022 nanti, MIO sudah dapat merealisasikan acara Munas tersebut,” ungkapnya.
Sebagaimana lazimnya sebuah organisasi, lanjut tokoh pers nasional dan mantan Ketum IPJI itu menyebut, Munas akan mengevaluasi apa yang telah dilaksanakan Ketua Umum selaku eksekutif yang menjalankan organisasi.
“Oleh karenanya Munas juga akan memilih dan menetapkan calon Ketua Umum periode 5 tahun ke depan sesuai AD ART yang akan dinotariatkan berdasarkan putusan hasil Munas Ke-1 tersebut. Dan, untuk seterusnya Munas akan menjadi forum tertinggi organisasi,” jelasnya.
Taufiq menegaskan, akan segera mengkomunikasikan rencana Munas ini kesemua jajaran dewan pembina, dewan penasehat serta dewan pakar.
“Dari jaringan yang dimiliki MIO tersebut, kami berharap bisa menghadirkan perwakilan pemerintah, Menkominfo dan petinggi Dewan Pers dalam gelaran Munas nanti,” tutupnya.
Senada dengan Taufiq, salah satu pembina MIO, Mayjen (Pur) H Asep Kuswani SH, SMi (Han), saat dihubungi melalui pesan WhatsApp pribadinya, juga memberikan apresiasinya atas rencana penyelenggaraan Munas.
“Itu berarti DPP patuh pada AD/ART organisasi,” ujar Mayjen (Pur) H Asep Kuswani SH SMi (Han) yang berdomisili di Bandung, Jawa Barat.
Dia pun berharap, Munas ke-1 MIO tersebut dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Serta apapun hasil yang diputuskan Munas, menurut purnawirawan Jendral TNI pemilik dua bintang emas itu, harus dihormati oleh semua pihak. Terlebih karena putusan yang Kuorum di Munas memiliki legitimasi dan mengikat.
“Saya berharap Usai penyelenggaraan Munas ini, MIO harus menjadi organisasi pers berbasis online yang terdepan. Oleh karenanya dibutuhkan sinergi antara pengurus dan anggota yang solid,” tandasnya.
“MIO lahir di tengah pandemi, tapi 3 tahun perjalanannya juga disaat pandemi, bisa tetap eksis melantik dan membentuk kepengurusan didaerah-daerah. Karena pandemi hampir usai, setahun kedepan MIO harus hadir diseluruh Indonesia,” pungkasnya. (Red)
(Humas MIO Indonesia)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here