Cibinong (JBN) – Mengenai adanya penayangan berita dengan judul “Oknum KA UPT Lab Dinas PUPR Kab Bogor Sebut Wartawan Tak Beretika, Kenapa?” yang telah ditayangkan oleh beberapa portal berita media online dan termasuk media Jabodetabeknews.com pada hari Kamis 04 Agustus 2022, mendapat sanggahan dari pihak yang merasa dirugikan namanya. Sesuai dengan kode etik dan ketentuan dalam UU Pers Pasal 1 Ayat 10, maka media ini (salah satu media yang ikut menayangkan) memberikan ruang Hak Jawab kepada Kepala UPT Lab pada Dinas PUPR Kabupaten Bogor untuk memberikan koreksinya.
Bobby selaku Kepala UPT Lab Dinas PUPR Kabupaten Bogor melalui inisiatif pribadinya mengundang perwakilan awak media yang sebelumnya, melalui pesan WhatsApp mempertanyakan kepadanya terkait adanya pemberitaan tersebut.
“Iya pada intinya saya mengucapkan banyak terimakasih atas kesediaan kawan-kawan jurnalis yang telah mau dan menyempatkan waktunya untuk datang ke kantor UPT ini. Disini saya ingin menjawab atas apa yang dipertanyakan kawan-kawan kepada saya melalui pesan yang dikirimkan kepada saya,” ungkap Bobby di dalam forum pertemuan yang dihadiri beberapa perwakilan awak media, Jumat (5/8).
Bobby coba meluruskan dengan menceritakan awal mula persoalan terhadap salah satu jurnalis yang mencoba meminta konfirmasi kepadanya, yang dianggap oleh Bobby, banyak narasi dari tayangnya berita yang bila tidak segera diklarifikasi, akan berimplikasi negatif pada nama baiknya.
“Saya pribadi amat menghargai profesi wartawan seperti yang dijalani teman-teman, bahkan dengan saudara Santo (Jurnalis-red) saya merasa berhubungan baik. Adapun yang kawan-kawan saksikan dalam muatan berita mengenai isi chat saya dengan saudara Santo, itu saya nilai layaknya percakapan antara teman dengan teman,” ucapnya.
“Dengan tidak mengurangi tupoksi dari saudara Santo, yang saya mengenal nya juga berprofesi sebagai Jurnalis, maka apa yang dipertanyakan olehnya melalui pesan WA nya sebetulnya telah saya jawab, dan ini sy print bukti adanya jawaban dari konfirmasi yang dilakukan oleh kawan saya itu (Santo-red),” ujarnya dengan menunjukkan hasil print percakan pada pesan WA pribadinya.
“Jadi sebenarnya saya sudah menjawab, dan telah menghargai tupoksi dari kawan saya tersebut. Adapun kelanjutan dari chat saya dengannya, yang menjalar kemana-mana dan menjadi ramainya pemberitaan, saya merasa hal itu sudah kembali menjadi sebuah konteks percakapan antara teman, dan menurut saya sedang tidak bersangkut-paut soal profesi masing-masing, baik saya maupun dia. Dan isi percakapan saya tersebut yang kemungkinan, menurut saya telah salah dipersepsikan oleh saudara Santo,” jelasnya.
Dalam forum yang diberikan ruang untuk dapat memberikan pandangan dari para awak media yang hadir, Pemimpin Redaksi Jabodetabeknews.com (salah satu media yang ikut menayangkan dan turut diundang dalam pertemuan) coba mempertanyakan mengenai adanya statetment “Silahkan bersurat, kita tidak bisa menjawab jika tidak ada surat, karena kita punya pimpinan jadi saya tidak bisa menjelaskan sebelum bersurat,” Bobby kembali membenarkan isi pesan tersebut dan memberikan alasannya.
“Kawan-kawan dan masyarakat umum kan sama-sama tau dengan adanya kejadian kemarin (OTT Bupati Non aktif Kab Bogor-red) yang mana Dinas PUPR menjadi sorotan tajam dari berbagai pihak, termasuk KPK dan APH lainnya. Untuk itu, segala informasi yang ingin kami sampaikan, agar lebih resmi dan juga prosedural, baiknya kami menyarankan untuk bersurat kepada Dinas, agar dinas nanti yang mengarahkan menyikapi surat yang ditujukan,” ucapnya.
“Kalaupun hal itu menjadi sebuah keberatan dari kawan-kawan jurnalis, iya kawan-kawan juga harus bisa memberikan pengertiannya, karena saya juga kan masih ada atasan pada kedinasan saya (PUPR-red), dimana saya coba meminimalisir blunder informasi atau kesalahan informasi yang nantinya dapat berimbas negatif pada kedinasan tempat saya bekerja,” terang Bobby.
Pada kesempatan, Iwan Boring, Ketua Forum Wartawan Bogor Bersatu (FWBB) yang merupakan penulis dari pemberitaan turut menyampaikan berbagai proses penelahaan, hingga konfirmasi yang dilakukannya sampai layak menjadi sebuah karya jurnalistik.
“Betul saya yang menulis, dan apa yang saya tulis sesuai dengan informasi yang saya terima dengan dipastikan melalui tahapan konfirmasi ke Pak Bobby namun mungkin disaat yang bersamaan bapak sedang sibuk hingga konfirmasi yang saya lakukan melalui pesan WA bapak tidak ditanggapi. Slain itu, terkait ada unsur organisasi kewartawanan yang saya tuliskan, saya pun telah meminta tanggapan dari Ketua Organisasi itu dan sifatnya mengetahui,” terang Iwan.
“Adapun sanggahan ataupun klarifikasi dari Pak Bobby, itu merupakan hak dari pihak yang merasa dirugikan atas adanya pemberitaan, dan dengan mengikuti kode etik serta ketentuan UU Pers, maka menjadi kewajiban saya dan teman-teman untuk menuangkan Hak Jawab bapak,” imbuhnya.
Mendengar penjelasan dari penulis berita, Bobby mengatakan, memahami peran media sebagai kontrol sosial yang menjadi penyambung informasi untuk masyarakat. Adapun telah tayangnya pemberitaan tersebut, setelah mendengar bahwasanya penulis telah melalui tahapan-tahapan dalam menjaring informasi yang didapati nya, sesuai dengan kode etik jurnalistik, Bobby pun berharap adanya miss komunikasi tersebut tidak akan terulang dikemudian hari.
“Iya skali lagi, saya memahami tupoksi dari kawan-kawan media yang memiliki kebebasan dalam melaksanakan karya jurnalistiknya, dan smoga dengan adanya kjadian ini dapat makin menguatkan tali silaturahim antara kawan-kawan media dengan saya, pastinya untuk dapat bersinergi demi kemajuan Kabupaten Bogor,” tandas Bobby.
Diakhir forum pertemuan yang walaupun sempat diisi dengan berbagai pertanyaan dan pernyataan, namun tetap terbumbui dengan tawa canda baik dari para awak media, maupun Kepala UPT.
Merasa telah mendapat penjelasan dan klarifikasi dari Kepala UPT, awak media yang sebagian ikut menayangkan pemberitaan tersebut, sepakat untuk menghadirkan tayangan berita Hak Jawab.