JBNLEBAK – Sekitar 300 orang dari kolaborasi antara lembaga dan masyarakat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Lebak pada Kamis, 19 September 2024. Mereka menyampaikan penolakan terhadap penunjukan dr. Juwita Wulandari sebagai Ketua DPRD yang dinilai kontroversial. Keputusan ini dianggap sebagai intervensi elit politik yang tidak sesuai aturan, memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat Lebak.
Koordinator aksi, Yayat Ruyatna, Ketua Forum LSM Lebak, mengecam langkah tersebut sebagai rekayasa politik yang merusak iklim demokrasi di Lebak. Ia mempertanyakan penunjukan Juwita, yang perolehan suaranya jauh di bawah ketua sementara, Junaedi Ibnu Jarta. “Cara-cara kotor ini harus dihentikan,” tegas Yayat dalam orasinya.
Ketua LSM Bentar, Yani, juga menyampaikan tuntutan agar fraksi PDIP di DPRD Lebak segera menyampaikan aspirasi masyarakat ke DPP PDIP di Jakarta dan menolak calon yang tidak diusulkan oleh DPC PDIP Lebak.
Aksi unjuk rasa berlangsung tegang, dengan massa mencoba merangsek masuk ke gedung yang dijaga ketat oleh polisi. Setelah mengetahui bahwa gedung tersebut kosong tanpa kehadiran anggota DPRD, massa memutuskan untuk menyegel gedung hingga para anggota dewan kembali menjalankan tugasnya.
“Segel ini tidak akan kami buka sampai para wakil rakyat kembali berkantor,” ujar Yayat kepada media.(Adriy/Rus)