Jakarta (JBN) – Walaupun PB Perpani (Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia) belum membentuk Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Calon Ketua Umum PB Perpani, namun dikalangan pengurus provinsi kian santer beredar dua nama yang digadang-gadang menjadi nahkoda Perpani masa bakti 2022 – 2026.
“Yang beredar saat ini ya seperti itu. Agus Joko Pramono (AJP) Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan RI dan Arsyad Rasyid (AR) Ketua Umum Kamar Dagang dan Industi,” kata Hengky Sawaki Wakil Ketua Binpres Perpani Papua kepada media ini, Kamis (8/9/2022).
Lebih lanjut pria yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Organisasi PB Perpani menambahkan, pendaftaran Bakal Calon Ketua Umum PB Perpani, belum dimulai, bahkan PB saja belum mengadakan rapat pleno pembentukan Panitia Munas. Untuk itu dia mengharapkan masing-masing tim sukses untuk menahan diri, berikan ruang kepada PB Perpani untuk mengadakan rapat pembentukan panitia dan penetapan waktu pelaksanaan Munas.
Dirinya tidak keberatan jika ada Bakal Calon yang ingin melakukan silahturahmi dengan voters, namun alangkah baiknya dikoordinasikan dengan PB, sehingga kita atur dengan baik. Jika hal seperti ini tidak diatur dengan baik, sesuatu yang tidak kita harapkan bisa saja terjadi, ada intrik yang bisa mengarah pada perpecahan di cabang olah raga yang membutuhkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat.
“Nanti Tim Penjaringan dan Steering Committee akan merumuskan persyaratan dan tata cara pendaftaran, jika itu sudah diumukan baru berlaku dukungan yang sah. Persyaratan yang diserahkan akan diverifikasi, apakah memenuhi persyaratan yang ditetapkan TPP, karena ada persyaratan yang harus dipenuhi para kandidat,” tegas Hengki yang juga aktif di Bidang Organisasi KONI Papua.
Sosok Agus Joko Pramono yang akrab disapa AJP dan Arsyad Rasyid adalah dua tokoh yang peduli dengan aktivitas olah raga, dalam hal ini tentunya Panahan. Di era kepemimpinan Kelik Wirawan Widodo, keduanya terdaftar dalam kepengurusan dan telah memberikan kontribusi bagi perkembangan Panahan Indonesia.
Kehadiran kedua tokoh ini akan menjadi magnet dan energi baru bagi Panahan Indonesia, jika kedua tim pendukung mampu mempersatukan mereka dalam satu gerbong, tentunya akan menjadi kekuatan yang super dahsyat. Inilah harapan insan Panahan Indonesia.
Saya sepakat, alangkah baiknya kedua kekuatan ini kita satukan. Pekerjaan besar kita adalah menghadapi Asian Games 2022 dan Olimpiade Paris 2024. Indonesia emas, ini target yang dibebankan kepada Cabor prioritas yang masuk dalam DBON, oleh karena itu kita butuh dukungan yang besar, bukan saja dari pemerintah semata, tapi dari berbagai elemen masyarakat, termasuk kedua beliau, lanjut Bapa Raja dari Papua.
Banyaknya ketertarikan tokoh nasional untuk berkecimpung di Panahan, menandakan signal positif. Prestasi Panahan di Sea Games Hanoi dan Islamic Solidarity Games menjadi catatan positif bagi Panahan menatap Olimpiade Paris 2024. (Frans X Watu)