Masuk Kandidat Nasdem Sebagai Capres, Pengamat: Andika Sosok Baru Pemecah Kejenuhan Pemilih di Pilpres 2024

14
Panglima TNI Jend. ANdika Perkasa (Foto/Ist)
Jakarta (JBN) – Dalam rakernas (rapat kerja nasional) Partai Nasdem yang berlangsung beberap hari lalu di Kemayoran, Jakarta telah untuk mengusung tiga Nama Bursa Capres 2024. Adapun ketiga sosok yang menjadi pavorite dari Partai besutan Surya Paloh itu diantaranya, Panglima TNI Jend ANdika Perkasa, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Ganjar Pranowo.
Menarik ketika munculnya nama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjadi salah satu dari tiga kandidat calon presiden (capres) 2024 yang akan di­usung Partai Nasional Demokrat (NasDem) dinilai sangat berpotensi. Pasalnya, selain jarang mendapat sorotan publik mengenai kandidat Capres, namun sosok Jenderal Andika dinilai memiliki khans dan potensial kuat untuk menjadi penerus dari Jokowi.
“Memang, jika dibandingkan dengan tokoh non-militer, Andika belum moncer popularitas dan elektabilitasnya. Namun, dalam berbagai lembaga survei, belum ada yang melebih 40 persen,” ungkap pengamat komunikasi politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing melalui keterangannya di Jakarta, Senin (20/6).
“Artinya, semua kandidat masih berpeluang bersaing. Apalagi Andika potensial dengan segala pangkat dan prestasinya,” tambahnya.
Jika dibandingkan dengan calon militer, Emrus menjelaskan, Andika sosok baru yang bisa memecah kejenuhan pemilih. Katakanlah, jika head to head antar calon berlatar militer. Misalnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Menurut Emrus, Prabowo memang punya keuntungan karena sudah berkali-kali ikut kontestasi Pilpres. Prabowo juga Ketua Umum partai politik yang memegang tiket pencapresan.
“Namun, dia tiga kali nyalon selalu kalah. Itu jadi minusnya Prabowo. Selain itu, bintangnya Prabowo tak sebanyak Andika,” tutur Emrus, sembari tertawa.
Menurutnya, karier Andika moncer sejak dari Komandan Satuan Pengaman Presiden (Daspaspampres), Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) hingga Panglima TNI. Pengaruhnya, saat pensiun nanti lebih besar ketimbang Prabowo.
“Bergaya milenial, tapi tetap matang. Kariernya panjang penuh prestasi. Merangkul anak muda. Ini sosok yang fresh. Cuma ada kelemahannya, dia tidak punya kepastian tiket partai seperti Prabowo,” tutupnya. (Rendy)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here