Mataram(JBN) – “Pondok Pesantren Nurul Madinah Mataram , perlu sentuhan tangan orang orang yg mau beramal karena pondok pesantren tersebut masih banyak kekurangan fasilitas, tapi tempatnya nyaman dan strategis karena di tengah persawahan,” tukas Kasihhati, Ketua Presidium FPII saat berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Madinah Mataram baru-baru ini.
Dikatakan, lokasi Pondok Pesantren Nurul Madinah yang dekat dengan by pass bandara juga memudahkan untuk dicari. Satu hal juga yang luar biasa adalah suasana alamnya yang sangat asri di tengah persawahan hijau yang membentang.
Dalam kesempatan kunjungan religi itu, Ketua Presidium FPII Dra.Kasihhati yang akrab disapa dengan panggilan Bunda itu, berkesempatan ikut berbagi dengan sejumlah santri yang ada dipondok tersebut.
“Jangan cuma pejabat kita kunjungi, tapi pesantren juga ya teman teman, mereka bahagia Banget dikunjungi dan dikasih makanan,” tutur Kasihhati kepada awak jaringan media FPII.
Bunda Kasihhati juga mengingatkan kepada seluruh jajaran FPII, selain menjalankan tugas dan tanggungjawab profesi sebagai seorang jurnalis, juga tetap harus punya kepekaan dan kepedulian terkait dengan kegiatan religi.
Dan kasihhati juga berharap dan mengajak bukan hanya FPII Tapi organisasi yang lain juga melakukan hal yang sama dan ada instansi tertentu seperti BPKH mau perduli dan melihat potensi yang ada di sini,serta membantu agar Ponpes Nurul Madinah bisa lebih Maju dan lebih baik lagi.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Madinah, mengatakan Pondok Pesantren yang dikelolanya, berdiri sejak tahun 2009 dan mulai aktif dengan semua kegiatan belajar mengajar sejak tahun 2010.
Program Pendidikan di Pesantren Nurul Madina, mulai dari TK islam, SMP islam, Madrasah Aliyah dan SMK islam. Di SMK membuka tiga jurusan keperawatan , perhotelan dan perkantoran. Adapun program unggulannya adalah penguasaan dan pemahaman kitab kitab kuning yg berisi ilmu ilmu keislaman seperti tauhid, fikih, nahu . juga penguasaan bahasa arab inggris.
“Kami juga memberikan kegiatan ektra tahfiz alquran, tahfiz kitab kitab turas, pramuka dan merpati putih,” ujar Ketua Yayasan Buya Muhammad Subki Sasaki.
